Banyak orang hari ini mengalami
sakit nyeri punggung, leher atau dipersendian lainnya, anda secara tidak sadar
ingin mengetahui apakan hal tersebut disebabkan oleh pengapuran yang
menyebabkan peradangan atau langsung ke masalah mekanis sendi itu sendiri. Sakit
pada sendi dan otot sering terjadi pada orang dengan kondisi peradangan.
Seringkali mendiagnosa masalah ini bisa menjebak karena adanya tumpang tindih
antara nyeri sendi mekanik dan pengapuran yang meradang. Tentu saja, tidak ada
peraturan yang mengatakan bahwa anda tidak bisa memiliki keduanya dalam waktu
yang bersamaan.
Apa itu nyeri sendi mekanik?
Kerapkali disebut nyeri sendi
mekanik sederhana, itu bisa jadi apa saja namun sederhana sehingga kita bisa
hidup dengannya. Nyeri sendi di punggung atau leher umumnya dikarenakan oleh
disfungsi pergerakan sendi-sendi tulang belakang dan otot-otot serta
ikatan-ikatan yang mengelilinginya. Hal ini bisa mengakibatkan apapun, mulai
dari nyeri sesaat sampai dengan penderitaan yang tiada hentinya.
Ada dua macam disfungsi
pergerakan sendi-sendi tulang belakang, salah satunya adalah saat sendi sangat
kurang gerak dan mulai kaku, di sisi lainnya adalah saat sendi yang lemah
bergerak terlalu banyak. Kedua masalah persendian ini bisa menyebabkan
peradangan dan sakit di sekitar sendi. Hal ini bisa mengiritasi ujung-ujung
syaraf di sendi yang sensitif dan jaringan d sekitarnya yang menghantarkan
sinyal rasa sakit ke sumsum tulang belakang, hingga akhirnya ke otak.
Sendi-sendi ini menjadi terluka
karena trauma singkat seperti efek dari kecelakaan mobil atau trauma kecil yang
terus berulang seperti cara duduk yang buruk di depan komputer atau membungkuk
saat berkebun (1). Selain menyebabkan nyeri, hal ini juga merubah sensor gerak
sendi dan otot yang mana kemudian merubah sinyal yang dikirimkan ke sumsum tulang
belakang dan otak (2). Agak seperti pepatah lama komputer dari “sampah masuk –
sampah keluar” hal ini bisa mengakibatkan kontrol otot yang lebih jauh terhadap
punggung dan leher (3). Sayangnya, hal ini bisa menjurus pada kerusakan lebih
jauh dari sendi dan siklus pun dimulai lagi.
Gejala dari Nyeri Sendi Mekanik
vs. Pengapuran Yang Meradang :
Bisa jadi sulit untuk mendiagnosa
antara nyeri sendi mekanik dan peradangan. Meskipun sebenarnya ada beberapa
petunjuk. Nyeri leher dan punggung mekanik yang paling jelas seringkali
dihubungkan dengan gerakan dan postur. Singkatnya, jika punggung anda sakit
saat anda berdiri terlalu lama dan membaik setelah duduk sebentar maka lebih
cenderung menjadi masalah sendi mekanik. Tetapi jika nyeri tetap ada di sana
dalam posisi apapun anda berada, bisa jadi kondisinya adalah peradangan.
Nyeri sendi yang meradang cenderung
menjadi lebih parah jika anda kurang aktif. Istirahat terasa memperburuk rasa
sakit, dan semakin lama anda beristirahat semakin sakit rasanya. Di lain pihak,
nyeri sendi mekanik bisa terjadi secara instan saat mulai bergerak namun akan
membaik setelah beristirahat selama beberapa waktu.
Seringkali sendi tulang belakang
yang kaku memiliki kejang otot di sekitar daerah yang terasa kurang nyaman. Hal
ini secara sendirinya terasa sakit dan anda seringkali merasakan otot yang
keras di bawah kulit. Seringkali juga pergerakan tulang belakang tiba-tiba
menjadi terbatas. Dalam perbandingan hal ini, pengapuran yang meradang tidak
cenderung untuk memiliki kejang otot di sekitarnya dan rentang geraknya,
meskipun sangat sakit namun tidak mendekati ke arah terbatas. Meskipun begitu,
seiring berkembangnya penyakit ini, mobilitas sendi bisa hilang.
Rasa sakit akibat pengapuran yang
meradang akan sering datang dan pergi tanpa alasan yang jelas. Di saat yang
sama bisa menjadi semakin parah akibat aktivitas, yang juga sering digambarkan
sebagai rasa sakit yang lebih ringan daripada rasa sakit tertusuk-tusuk dari
disfungsi mekanik. Seriring berjalannya waktu, pengapuran yang meradang bisa
jadi semakin konstan. Di kedua jenis nyeri sendi ini, ada kecenderungan untuk keausan
sendi yang mana akhirnya akan menjurus kepada osteoartritis.
Lagi, sebuah diagnosa yang akurat
penting agar dapat memberikan perawatan yang benar secepat mungkin. Para ahli tulang belakang adalah spesialis dalam mendeteksi dan merawat disfungsi sendi
tulang belakang.
Referensi :
Aspects of Manipulative Therapy.
Wyke, M.D, 1985 p67-71
Advances in Chiropractic. Nansel
& Slazack, 1994 p373-415
A hypothesis of chronic back
pain: ligament subfailure injuries lead to muscle control dysfunction. Panjabi
MM. Eur Spine J. 2006 May;15(5):668-76. Epub 2005 Jul 27.
No comments:
Post a Comment