Retardasi Mental
Retardasi mental ialah keadaan intelegensia yang kurang normal (subnormal) sejak masa perkembangan (sejak lahir atau sejak masa anak) serta perkembangan keadaan intelegensia tidak bisa mengikuti perkembangan fisik dan pertambahan usia. Gejala utama retardasi mental adalah keterbelakangan dalam aspek intelegensia dan kemampuan bersosialisasi.
Klasifikasi Retardasi Mental
- Retardasi mental ringan IQ sekitar 5o-70. Keadaan ini masih memungkinkan untuk menerima pengajaran membaca dan menulis.
- Retardasi mental sedang IQ sekitar 35-50. Keadaan ini masih memungkinkan untuk menerima pelatihan keterampilan.
- Retardasi mental berat IQ sekitar 20-35. Keadaan ini tidak memungkinkan untuk menerima pengajaran dan pelatihan keterampilan.
- Retardasi mental berat sekali IQ sekitar 20. Keadaan ini tidak memungkinkan untuk menerima pengajaran dan pelatihan keterampilan.
Faktor Penyebab Retardasi Mental
A. Faktor Prenatal (Sebelum Kelahiran)
1. Faktor keturunan
- Sindroma Down (mongoloid)
- Kelainan metabolik gizi pada jaringan saraf
- Kerusakan sel otak dan jaringan saraf
2. Faktor yang terkait masa kehamilan
- Infeksi
- Konsumsi obat-obat berbahaya dan alkohol
- Masalah plasenta
B. Faktor Natal (pada saat kelahiran)
- Kekurangan suplai darah dan oksigen ke otat
- Pendarahan di otak
C. Faktor Postnatal (setelah kelahiran)
- Pendarahan di otak
- Infeksi pada sistem saraf pusat
- Kekurangan kadar gula dan sodium dalam darah
Efek Bekam terhadap Retardasi Mental
- Faktor kejiwaan seperti autis
- Bekam berfungsi menstimulasi sirkulasi darah di otak, termasuk di dalamnya pusat kecerdasan dan pusat berfikir sehingga akan mengingkatkan kadar intelegensi.
- Bekam berfungsi menghilangkan efek negatif infeksi terhadap sel-sel otak, sehingga menstimulasi sel pusat kecerdasan dalam otak dan meningkatkan tingkat kecerdasan.
- Bekam membersihkan sel otak dari zat-zat yang mengendap dan menghambat fungsinya, sehingga sel-sel otak kembali berfungsi sebagaimana mestinya.
Eksperimen dan hasil terapi bekam terhadap retardasi mental kadarnya "Baik". Hasil itu terlihat pada perkembangan tingkat intelegensi dan perubahan perilaku anak. Mungkin dibutuhkan terapi bekam hingga lebih dari sepuluh kali.
Sumber : Dr. Ahmad Rozak Sharaf. 2012. Penyakit dan Terapi Bekamnya. Surakarta : Thibbia.
No comments:
Post a Comment