Therapi Scoliosis

Artikel   
Skoliosis Idiopatik adalah kondisi neurologi primer yang megakibatkan perubahan pada postur. Pola yang sering ditemukan pada tahap awal/skoliosis ringan adalah pergeseran kepala ke kiri yang mengakibatkan bagian tengah leher bergeser ke kanan atau bagian atas leher membentuk sudut ke arah kanan. Pergeseran pelvis (pinggul) ke arah kanan mengakibatkan pinggang dan sakrum bergeser ke arah kiri dengan atau tanpa kompensasi dari pelvis yang biasanya berupa pelvis kanan bergeser ke depan. Dari sisi samping pada tahap awal sering terlihat posisi kepala yang maju ke depan, hilangnya lordosis cervical, dan meningkatnya ekstensi pada thorakal.
Skoliosis Idiopatik merupakan distorsi 3 dimensi yang menyebabkan stress bio-mekanik pada tulang belakang dari sisi horizontal, vertikal dan sagital. aspek yang paling penting dari stress bio-mekanik pada tulang belakang adalah meningkatnya perkembangan kurva (kemiringan/derajat) dari skoliosis.
Tujuan utama Solo Therapi Holistic adalah mengurangi faktor bio-mekanikal dan neurologi yang menyebabkan skoliosis karena itu memperbaiki pergeseran pada kepala dan pelvis/pinggul yang dikombinasikan dengan perbaikan profil tulang belakang dari sisi sagital/samping (perbaikan postur) akan memberikan hasil yang jauh lebih baik dengan menggunakan metode yang sudah teruji dibandingkan dengan koreksi skoliosis secara pasif seperti penggunaan brace baik yang rigid/kaku ataupun yang soft/fleksibel.
"A peer reviewed article in a 2007 edition of the Journal of Pediatric Orthopedics focused on the professional opinion of scoliosis brace effectiveness in comparison to no treatment.   Almost 50% of the respondents to the study felt bracing had no effect on the scoliosis spine, yet 100% still recommended scoliosis brace treatment. There are many different types of bracing, Copes Brace, Boston Brace & SpinCor Brace among others. " Why would you recommend something that doesn't work?"
"Sebuah review dari artikel yang diterbitkan pada Journal of Pediatric Orthopedics edisi tahun 2007 yang berisi tentang opini para profesional mengenai keefektifan pemakaian brace pada skoliosis dibandingkan dengan tidak melakukan terapi. Hampir 50% dari responden merasa bahwa pemakaian brace tidak memiliki efek pada skoliosis, namun 100% dari responden masih menyarankan pemakaian brace pada skoliosis. Ada bebagai macam tipe brace, diantaranya adalah copes brace, boston brae dan spinecor brace. "Mengapa anda merekomendasikan sesuatu yang tidak berfungsi?"
Skoliosis dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu:
1. Skoliosis Ringan 10 - 25 Derajat
  • Kurva skoliosis antara 10 - 25 derajat 
  • Kepala, Bahu, Pinggang terlihat tidak sama tinggi 
  • Pada pemeriksaan postur tampak samping kepala lebih ke depan dibandingkan bahu 
  • Baju terlihat tidak simetris 
  • Sering ditemukan pada anak perempuan 
  • Skolisis ringan lebih mudah untuk diperbaiki dan resiko menjadi skoliosis yang lebih berat hanya 22%.
2. Skoliosis Sedang 25 - 40 Derajat
  • Kurva skoliosis 25 - 40 Derajat
  • Kepala, Bahu, Pinggang terlihat tidak sama tinggi 
  • Baju terlihat tidak simetris
  • Salah satu tulang belikat terlihat lebih menonjol dan sering ditemukan "rib hump"
  • Sering dijumpai keluhan nyeri/sakit di daerah punggung, terutama diantara tulang belikat dan sakit kepala. 
  • Mudah lelah setelah aktifitas fisik
3. Skoliosis Berat > 40 Derajat
  • Kurva skoliosis lebih dari 40 derajat
  • Tulang belakang terlihat seperti huruf "C" atau "S"
  • Kepala, Bahu, Pinggang terlihat tidak sama tinggi 
  • Baju terlihat tidak simetris
  • Salah satu tulang belikat terlihat lebih menonjol dan sering ditemukan "rib hump"
  • Sering dijumpai keluhan nyeri/sakit di daerah punggung, terutama diantara tulang belikat disertai sakit  pinggang dan sakit kepala.
  • Mudah lelah dengan aktivitas fisik, termasuk duduk atau berdiri terlalu lama
Aktivitas yang harus dihindari oleh pasien skoliosis
Ekstensi Torso
Melakukan gerakan ekstensi (gerakan ke belakang/kayang) pada punggung anda secara berulang harus dihindari karena akan menyebabkan vertebrae thorakal (ruas tulang belakang bagian punggung) berputar lebih jauh dan menambah kemiringan pada skoliosis anda. Hindari gerakan membungkuk ke belakang (posisi kayang), gymnastic, beberapa posisi yoga, dan gerakan tari yang membuat badan anda seperti posisi kayang).
Tidur dengan lampu menyala
Studi membuktikan pada pasien skoliosis kadar melatonin menurun. Melatonin dihasilkan saat anda tidur namun hal kecil seperti lampu menyala dapat mengurangi atau menghentikan produksi dari melatonin dan menyebabkan defisiensi. Defisiensi Melatonin mengakibatkan perkembangan pubertas dini dan meningkatkan progresitivitas dari skoliosis. Hindari tidur dengan lampu menyala, TV menyala, penggunaan lampu tidur.
Lari jarak jauh
Menghindari lari atau jogging jarak jauh menurunkan resiko berkembangnya skoliosis. Hal ini dikarenakan tekanan berlebihan pada tulang belakang anda akan menyebabkan apeks dari skoliosis (bagian tengah dari kurva yang memiliki kemiringan paling besar) berputar dan bergeser lebih jauh sehingga akan menambah kemiringan skoliosis anda.
Hindari angkat berat
Efeknya sama seperti yang terjadi pada lari jarak jauh.

Tindakan Konsevatif untuk menangani Scoliosis :
  1. Physical therapi ( rehabilitasi medik, fisioterapi dan tentunya Chiropractic ( pembetulan tulang belakang)
  2. Suplement untuk otot dan persendian ( penggunaan Gamat dan Magnesium)
  3. Olahraga yang porposional ( Hidrotherapi, Pilates, yoga) jika dilakukan secara maksimal akan membantu mengurangi gangguan scoliosis.
Alamat terapy :
 SOLO TERAPI ( HERBA MART). Jln. Solo-Tawangmangu. KM 7 NO. 126. Sukoharjo. Jawa Tengah
HP :082328564181

Related product you might see:

Share this product :

3 comments:

Post a Comment

 
Support : Didik Dharmadi | +6282328564181 | Solo Therapi Holistic
Copyright © 2011. PUSAT HERBAL DAN TERAPI SOLO - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...