Suami Egois Dalam Hubungan Intim

Artikel
Egois berarti mementingkan diri sendiri. Dalam kehidupan seksual, suami yang egois berarti suami yang hanya mementingkan kepuasan seksual bagi dirinya sendiri, dan tidak perduli apakah sang istri dapat atau tidak menikmati kepuasan seksual. 

Egoisme suami dalam kehidupan seksual mungkin berpangkal dari anggapan salah bahwa pria sangat berkepentingan dengan seks sedang wanita tidak terlalu berkepentingan. Mungkin juga egoisme suami muncul dari perbedaan peran gender yang sangat jauh antara pria dan wanita, di mana wanita hanya dianggap objek pemuas seksual suaminya.

Tetapi ketika kini terjadi kesetaraan dalam peran gender, dan wanita semakin sadar bahwa dirinya juga dapat menikmati kehidupan seksual, maka egoisme suami dalam kehidupan seksual tidak dapat dipertahankan lagi. 

Bila suami tetap mempertahankan egoismenya dalam kehidupan seksual, maka dia akan mengalami akibat buruk yang pasti mengganggu. Maka suami yang egois harus mengerti dan menyadari masalah tersebut. Lebih jauh, tentu diharapkan agar mereka tidak lagi egois dalam kehidupan seksual.

Mengapa banya suami hanya mementingkan diri sendiri dalam melakukan hubungan seksual ?

Ada beberapa kemungkinan penyebab mengapa banyak suami hanya mementingkan diri sendiri dalam kehidupan seksual. Pertama, mungkin karena anggapan yang salah seperti tersebut diatas, bahwa hanya pria yang berkepentingan dengan kepuasan seksual. Kedua, karena ketidakmampuan mengendalikan reaksi seksual sehingga hubungan seksual berlangsung singkat dan hanya memuaskan dirinya sendiri. Ketiga, ketidaktahuan bahwa pasangannya belum mencapai orgasme.

Ketiga kemungkinan penyebab di atas membuat banyak suami tampak hanya mementingkan diri sendiri, walaupun pada dasarnya mungkin tidak bermaksud mementingkan diri sendiri.

Apa akibatnya bagi kehidupan seksual suami istri ?

Karena sikap egois suami, istri mungkin tidak cukup menerima rangsangan seksual, baik rangsangan pendahuluan maupun rangsangan yang diterima melalui hubungan seksual. Akibatnya istri gagal mencapai orgasme dan kepuasan seksual.

Suami yang egois tidak perduli apakan pasangannya sudah siap dan cukup terangsang atau tidak. Suami egois langsung saja melakukan hubungan seksual asal dirinya merasa ingin dan siap padahal istri belum, bahkan sama sekali tidak siap, karena belum terangsang. Karena itu mereka merasa sakit ketika hubungan seksual berlangsung dan akibatnya gagal orgasme. Kalau keadaan ini berlangsung terus, pada akhirnya istri akan kehilangan dorongan seksual dan bahkan akan mengalami vaginismus. Kalau terjadi hal ini, maka hubungan seksual sama sekali tidak dapat dilakukan.

Tetapi ternyata tidak sedikit juga suami egois yang sebenarnya tidak mengerti bahwa sang istri tidak pernah menikmati hubungan seksual yang telah sekian lama dilakukan. Meraka tidak mengetahui masalah seksual yang selama ini dialami sang istri karena mereka sendiri selalu dapat menikmatinya. 

Banyak suami yang tidak mengerti bahwa hubungan seksual yang dilakukan tidak pasti memberikan rangsangan seksual yang cukup bagi istri. Banyak suami yang beranggapan sang istri pasti cukup menerima rangsangan selama melakukan hubungan seksual, seperti yang meraka alami. Padahal banyak istri yang tidak cukup menerima rangsangan selama melakukan hubungan seksual, antara lain karena posisi yang tidak efektif dan fungsi seksual suami yang tidak optimal. Dengan demikian sebenarnya bukan bagaimana istri harusnya memuaskan suami, melainkan bagaimana suami harus belajar dan berupaya memuaskan istri.

Related product you might see:

Share this product :

No comments:

Post a Comment

 
Support : Didik Dharmadi | +6282328564181 | Solo Therapi Holistic
Copyright © 2011. PUSAT HERBAL DAN TERAPI SOLO - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...